Kejari Jember – Kepala Kejaksaan Negeri Jember, Dr. Prima Idwan Mariza, SH., M.Hum., mendukung gerakan donor plasma darah yang dihelat oleh Rumah Sakit Jember Klinik bersama PMI Lumajang.
Dukungan itu diwujudkan dengan keikurtsertaan orang nomor satu di Kejari Jember itu dalam gerakan moral untuk membantu para penderita Covid-19 itu.
Untuk mengikuti gerakan sosial tersebut, Kajari mesti menjalani screening darah di RS Jember Klinik, Senin, 03 November. Ini dilakukan untuk mengetahui kecocokan darah sebagai pendonor plasma.
“Saya penyintas Covid-19, yang pernah terkena Covid-19. Semoga hasilnya baik, dan saya bersedia untuk donor plasma,” ujarnya usai menjalani pengambilan sampel darah.
Sebagai sebuah gerakan, Kajari turut mengimbau kepada masyarakat agar bersedia menjadi pendonor plasma darah, guna membantu penderita Covid-19 di tingkat sedang dan berat.
“Ini salah satu upaya kita mencegah virus Covid-19 di Kabupaten Jember,” tegas pria yang telah menghasilkan beberapa buku di bidang hukum ini.
Terkait gerakan tersebut, Kajari memberikan apresiasi kepada RS Jember Klinik dan PMI Lumajang. Kedua lembaga ini telah menginisiasi gerakan tersebut.
Bendahara Kejari Jember, Ranggga Kurniadi Setiawan, SH., juga ikut dalam gerakan itu. Pemuda ini sebelumnya juga dinyatakan positif menderita Covid-19 pada pertengahan Oktober lalu.
Direktur RS Jember Klinik dr. Burhansyah menjelaskan, gerakan moral dan aksi sosial berupa donor plasma darah tersebut didedikasikan untuk penderita Covid-19. “Donor plasma ini sangat dibutuhkan untuk terapi,” jelasnya.
Pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kajari Prima, karena bersedia diambil sampel darahnya. “Plasma darah ini sangat berarti sekali bagi penderita Covid-19 yang berkategori sedang dan berat,” tandasnya.
Burhansyah berharap gerakan yang telah diikuti oleh tokoh dan publik figur di Kabupaten Jember tersebut bisa menggerakkan hati masyarakat, utamanya penyintas Covid-19, untuk bersedia mendonorkan plasma darahnya.
Selain Kajari Jember, Rektor IAIN Jember Prof. Babun Suharto bersama beberapa pegawainya juga ikut dalam gerakan tersebut. “Ini merupakan panggilan hati, panggilan kemanusiaan. Bagaimanapun juga, sesama manusia harus saling membantu,” ujarnya. (din)