Bersama Berbagi Buka Puasa dan Pelepasan Purnatugas Totok Sugiartono

Kejari Jember – Menjelang senja pada Rabu, 20 Maret 2024, keceriaan keluarga besar Kejaksaan Negeri Jember terpancar.

Mulai dari Kepala Kejaksaan Negeri Jember I Nyoman Sucitrawan, SH., MH., beserta para kepala seksi dan kasubbag, kasubsi, jaksa, pegawai non-jaksa, dan PPNPN ceria berbagi nasi berbuka puasa.

Tidak ketinggalan para pengurus Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Jember juga turut turun ke jalan.

“Di momen ramahdan ini kita ikut berbagi, ikut merasakan perayaan ramadhan,” ungkap Kajari Jember I Nyoman Sucitrawan.

Melalui paket nasi dan minuman segar, Kajari Jember berharap bisa bermanfaat bagi warga.

Kegiatan berbagi nasi berbuka puasa ini dilaksanakan di Jalan Karimata, tepatnya di depan kantor Kejari Jember.

Selain berbagi di jalanan, Kajari Jember mengungkapkan bahwa para pegawai juga berbagi setiap hari dengan menyediakan nasi berbuka puasa di Masjid Al Ikhlas.

“Rutin sejak hari pertama puasa sampai nanti hari Idul Fitri,” jelas Kajari.

Kajari berharap semua yang dilakukan dan diberikan oleh keluarga besar Kejari Jember bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Mudah-mudahan pas di puncaknya nanti di idul fitri semua mendapat berkah dan rahmat bagi semuanya, bagi pegawai kami, semua masyarakat Jember, secara umum keseluruhan Jawa Timur,” ujar kajari.

 

Setelah berkegiatan di jalan, Kajari menggelar kegiatan pelepasan purnatugas Totok Sugiartono di Aula Kejari Jember.

Totok Sugiartono merupakan pegawai non-jaksa yang telah mengabdi selama 24 tahun.

“Saya sudah selesai melaksanakan tugas, sudah waktunya pensiun. Jadi, saya mohon maaf atas segala kesalahan saya. Dan, terima kasih atas acara ini,” tutur Totok Sugiartono.

Kajari dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian Totok Sugiartono.

“Bapak Totok telah berhasil luar biasa dalam masa kerja selama 24 tahun,” terang Kajari.

Kajari bercerita, pertama kali bertugas di Jember, hal pertama yang diberikan adalah ruangan perpustakaan yang lebih representatif.

“Bagi kita, kalau istilah pariwisatanya, (perpustakaan) adalah destinasinya,” ujar Kajari. (din)

 

 

Bagikan Ke:

Related posts