Tampil dengan Busana Bertema Wayang, Kajati Jatim Memukau di Ajang JFC 2024

Kejari Jember – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur Dr. Mia Amiati, SH., MH., CMA., CSSL., memukau publik dunia dengan tampil berbalut busana bertema wayang di ajang bergengsi Jember Fashion Carnaval (JFC) 2024.

Partisipasi Kajati Jatim di dunia seni budaya ini untuk mewakili Jaksa Agung dalam perhelatan bertaraf internasional tersebut.

Penampilan Kajati Jatim dimulai dengan kemahiran dalam bernyanyi. Pada Minggu siang, 4 Agustus 2024, suara merdunya mampu membuat publik kagum. Tepuk tangan ribuan penonton pun menyambut kemampuan Kajati Jatim ini.

“Ini suatu festival budaya yang luar biasa. Berbagai nilai keekonomian bisa kita capai,” terang Kajati Jatim kepada wartawan.

JFC juga memperlihatkan pemerintah daerah telah mampu memberdayakan masyarakat dalam momen yang menggerakkan banyak sektor.

Kajati Jatim menegaskan, partisipasinya dalam gelaran JFC menunjukkan jaksa bukan hanya melaksanakan kegiatan penututan.

“Tapi kami bisa hadir di tengah-tengah masyarakat, membaur dengan masyarakat, mendukung semua sistem yang ada di masyarakat, yang diterapkan, untuk bisa menjaga atau mengedepankan budaya,” lanjutnya.

Di samping itu, partisipasinya dalam JFC 2024 ini menjadi bagian pengabdian pada masyarakat sebagai akademisi.

Perlu diketahui, sebagai aparat penegak hukum atau APH, Kajati Jatim juga aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi untuk jenjang S1 hingga S3.

Sudah sekitar sepuluh tahun mengajar dan memberikan mata kuliah umum di beberapa universitas. Diantaranya, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Universitas Jember (Unej), Universitas Pakuan (Unpak) Bogor, dan Universitas Riau (Unri).

Saat ini, Kajati Jatim tercatat sebagai dosen tetap di Fakultas Hukum Universitas Airlangga dengan spesialis keilmuan hukum pidana, hukum acara, tipikor, koorporasi, pengembangan sumber daya manusia. Sekaligus sebagai penguji, khusus program S1, S2, dan S3.

“Kami ingin meneruskan pengabdian, bahwa ada proses pembelajaran, bagaimana semua orang tanpa kecuali bisa menghargai keanekaragaman, bisa menghargai warisan budaya bangsa,” ujar Kajati Jatim.

Menurut Kajati Jatim, JFC merupakan aset bangsa yang tidak mudah dalam memperolehnya. Karena itu, JFC harus dipertahankan sebagai kegiatan budaya yang sampai sekarang telah bertaraf internasional.

Kajati Jatim mengatakan, kehadirannnya di ajang JFC ini juga mengajak 39 kepala kejaksaan negeri atau kajari seluruh Jawa Timur.

Penampilannya pada JFC ke-22 ini sebagai pilot project. Ke depan, jajaran kajari akan ikut tampil dalam event yang mendunia tersebut.

Tentang kostumnya yang bertema Wayang, Kajati Jatim menjelaskan makna mendalam yang terkandung dalam seni tradisional itu.

“Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang memiliki makna mendalam tentang kehidupan manusia, dimana di balik setiap tokoh dan cerita wayang tersebut tersembunyi pesan-pesan moral,” jelas Kajati Jatim.

Mengenakan kostum Srikandi, tokoh pewayangan yang berkarakter pemberani, Kajati Jatim berjalan di runway JFC sepanjang 3,6 kilometer. Mulai dari Alun-alun Jember menuju GOR PKPSO Kaliwates.

JFC ke-22 kali ini digelar dengan tema “Algorithm” atau Algoritma dengan tagline Beyond Binary of Our Story yang menampilkan sebanyak 10 defile kostum yang unik dan spektakuler.

Sebanyak 10 defile yang akan memeriahkan JFC tahun 2024 yakni Wayang, Chess, Versailles, Media, Beta Fish, Climate Change, Zodiac, Fairy, Jember, dan Rio Carnaval.

Sebagai informasi, selain aktif di dunia pendidikan, Kajati Jatim memiliki sederat prestasi yang menuai penghargaan.

Seperti penghargaan dari Kementerian Kehutanan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam atas keberhasilan dalam rangka menyelamatkan asset negara seluas 29.4 Ha di Blok Batu Karut/Petak 5 Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Kajati Jatim mendapat penghargaan Jer Basuki Mawa Beya dari Gubernur Jawa Timur kategori Emas pada Tahun 2022 dalam hal membangun Rumah RJ atau Omah Rembug Ahdyaksa terbanyak di Indonesia sebagai upaya membantu masyarakat kecil dalam penyelesaian masalah hukum.

Di lingkungan Kejaksaan Agung, semua bidang di Kajati  Jatim tidak luput mendapat berbagai prestasi dan penghargaan dari Jaksa Agung. (din)

 

Bagikan Ke:

Related posts