Kejari Jember – Setelah berhasil berjuang selama dua tahun meraih prestasi WBK dan WBBM, keluarga besar Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember menggelar tasyakuran. Momen ini juga digunakan untuk memicu kinerja lebih baik ke depan.
“Acara hari ini adalah puncak rasa syukur kami setelah selama dua tahun berjuang. Tahun 2019 kami mendapat WBK dan tahun 2020 mendapatkan WBBM,” terang Kepala Kejari (Kajari) Jember, Dr. Prima Idwan Mariza, SH., M.Hum.
Acara yang digelar pada Kamis, 28 Januari 2021, itu dimulai dengan penandatanganan pakta integritas sekaligus penyematan pin WBBM (Wilayah Birokrasih Bersih Melayani).
Kajari menegaskan pakta integritas itu untuk mempertahankan prestasi WBK dan WBBM. “Komitmen bersama bahwa semangat kita bersama untuk mempertahankan, menjaga kinerja yang sudah baik ini,” urainya.
Dilanjutkan pemberian sertifikat penghargaan kepada pegawai teladan tahun 2020, yang berasal dari jaksa, pegawai tata usaha, dan honorer atau pramubakti.
Kemudian meresmikan pemakaian ruang media center, yang ditandai dengan pemotongan pita. Di ruang ini juga dipamerkan seperangkat alat produksi audio dan video.
Media center yang dikelola oleh Intelijen diharapkan memberikan informasi kepada masyarakat. Nantinya akan ada pers rilis resmi dari Kejari Jember.
“Ini bagian dari pertanggungjawaban kami kepada publik, akuntabilitas kinerja kepada masyarakat dan keterbukaan informasi publik,” terangnya.
Setelah itu, Kajari bersama para kasi secara bersama membuka tirai penutup bingkai piagam penghargaan WBK dan WBBM.
“Inilah simbol perjuangan. Kita semua telah mengukir sejarah yang sangat indah, bisa menyandingkan WBK dan WBBM,” ujar Kajari. “Ini sebagai motivasi juga untuk terus berbuat baik, bahkan berbuat lebih baik lagi,” imbuhnya.
Acara terakhir adalah doa bersama diikuti dengan pemotongan tumpeng. Para kepala seksi pun saling melontarkan cadaan. Tampak semua tertawa senang.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Kendali Mutu Triyono Yulianto, SH., MH., mengatakan, sebelum menjalankan langkah-langkah ke depan, Satgasus meminta komitmen semua pegawai dan honorer untuk mempertahankan WBK dan WBBM.
“Kami minta dulu komitmennya. Dari komitmen tersebut nanti baru kami melakukan penilaian-penilaian,” terang pria yang juga Kepala Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang rampasan ini.
Komitmen tersebut, masih terang Triyono, merupakan langkah lanjutkan setelah pembentukan Satgasus Kendali Mutu. Berikutnya adalah melakukan penilaian untuk evaluasi bersama. “Hasil evaluasi nanti kita sampaikan terbuka, sebelum nanti kami mengambil langkah berupa sanksi,” ujarnya. (din / wahyu)